Assalamu’alaykum teman, sore yang
indah walaupun hujan, ingin sekali berbagi kisah dan memetik sebuah hikmah dari
kisah yang gw alamin hari kamis kemarin..
Berawal dari ingin berangkat dari
Depok kerumah seorang kawan yang berada di Tangerang, ya sebut saja namanya
Andi.. berbekal arah jalan “tercepat” yang saya dapet dari seorang bapak tukang
es kelapa di pondok cabe dan pesan dari orang tua “kalo jalan malem malem jangan
lewat yang sepi ya lewat yang rame aja” maksudnya lewat Cipulir (Jalannya muter
dan macet karena jam pulang kantor) dan akhirnya saya putuskan lewat jalan “tercepat”
yang dikasih sama bapak tadi dan berbekal GPS yang udah di set ke rumah Andi, “katanya”
1 hours 13 Minutes ssedikit lebh baik dibandingkan lewat Cipulir yang bisa 2
Jam
Alhamdulillah saya berangkat jam 6
sore dan diprediksi nyampe jam 7an di rumah Andi
Perjalananpun akhirnya dimulai, dan
ternyata GPS nunjukin jalan ke daerah Bintaro lalu ke Pondok Kacang, saya mulai
ragu tadinya tapi mengingat perkataan Bapak tadi gw yakin, GPS ngga bakalan
salah kok tenang aja
Jalan terus, makin lama masuk
gang dan tanpa petunjuk jalan, terus jalan terus dan terus ternyata jalan
semakin sepi dan gelap tanpa lampu penerang jalan ditambah pemandangan samping
kanan dan kiri semuanya rawa dan kali serta ngga ada rumah di sana
Akhirnya kepanikan pun terasa
dalam diri ini, di tambah GPS yang tiba tiba mati karena kehabisan baterai, dan
di kegelapan malam yang hanya diterangi cahaya lampu motor akhirnya gw tersadar
kalo gw udah ngga tau ada di mana
Walaupun akhirnya dengan izin
Allah gw nyampe rumah Andi jam 08.30 ya lebih lama dari rencana
Dari kejadian kemarin akhirnya gw
bisa ngambil pelajaran..
- GPS
di hape gw ngga salah, dia nunjukin jalan yang Tercepat dan BENAR tapi GPS ngga
pernah tau kalo jalan yang dilewatin itu jalannya sepi, gelap dan jarang
pemukiman serta sedikit bikin horror tapi itu bukan jalan yang TERBAIK yang
udah orang tua gw kasih tau
- Ya
gw sadar, kalo Orang Tua gw itu mau yang TERBAIK buat gw.. walaupun mereka ngga
tau kondisi gw, dan mereka ngga tau kalo gw ngga suka jalan lewat Cipulir yang
muter dan macet banget
- Dan
yang paling penting adalah “Komunikasi”
- Ya itu juga penting, mungkin kalo gw komunikasi
sama Orang Tua akan lebih baik dan ternyata itu benar, ternyata ayah gw ada di
Bintaro karena abis pulang kerja
Kawan, apapun yang terjadi tidak
ada Orang Tua yang tega melihat seorang anaknya menderita, bahkan mereka rela untuk mengorbankan kebahagiaan mereka demi kita
Pesan gw dari pelajaran hari ini adalah:
Bahagiakanlah orang tua kalian
kawan, sebelum kebahagiaan itu berubah jadi kesedihan
Cobalah sesekali katakan “aku sayang
kalian ibu ayah”, sebelum mereka tidak bisa mendengarkan kata kata itu
Cobalah sesekali memeluk mereka
dengan kehangatan Cinta kalian kepada mereka sebelum tubuh itu dingin kaku dan
membeku
Dan sesekali cobalah tatap mata
mereka ketika mereka tidur, dan bayangkanlah ketika mata itu tidak bisa tebuka
kembali
“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku
dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang orang mukmin pada hari kiamat” (QS Ibrahim:41)
“wahai Tuhanku, kasihanilah
mereka keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil” (QS
Al Israa’:24)
Kisah Seorang Anak dan Pohon Apel
http://www.facebook.com/groups/159659780789245/doc/166817713406785/