Search This Blog

Saturday, June 11, 2011

Kata-Kata Bijak dari Film "Sang Murabbi"


ladang dakwah terhampar luas, tugas kita untuk menyirami tanah-tanah tandusmenyemai benih-benih unggul agar tumbuh pohon-pohon kejayaan Islam.. Mat, dakwah ini akan terus mengalir menuju ridho Allah
jangan bersedih!
dimana kita berada, disitulah dakwah kita sebarkan


Allah memberikan ganjaran yang sebesar-besarnya dan derajat yang setinggi-tingginya bagi mereka yang sabar dan lulus dalam ujian kehidupan ini di jalan dakwah, jika ujian dan cobaan yang di berikan di jalan Allah hanya yang mudah-mudah saja tentu kita tidak akan menerima ganjaran yang hebat, dan di situlah hikmahnya yakni bagi seorang da'i harus bersungguh" dansabar dalam meniti jalan dakwah ini,pejuangan ini tidak bisa di jalani dengan ketidak sungguhan, azam yang lemah dan pengorbanan yang sedikit

seonggok kemanusiaan terkapar, siapa yang mau bertanggung jawab? bila semua pihak menghindar, biarlah saya yang menanggung semua atau sebagian, saya harus mengambil alih tanggung jawab ini dengan kesedihan yang sungguh seperti saya menangisinya saat pertamakali menginjakkan kaki di air peradaban modern ini

jangan sampe lu cuma bisa nasehatin orang lain doang tapi ngga bisa nasehatin adek lu sendiri (ibu dari alm Ust Rahmat Abdullah)

luka tamparan kemarin mungkin besok bisa hilang, tapi luka dihatinya engga bisa ilang

jangan ayam doang yang dikandangin tapi kandangin juga nafsu kita

ada dua hal yang harus di inget, kebaikan orang lain kepada kita dan keburukan kita kepada orang lain
dan ada dua hal yang harus di lupain, kebaikan kita kepada orang lain dan keburukan orang lain kepada kita

di antara sekian jenis kemiskinan yang memperihatinkan adalah kemiskinan azam dan tekad.. bukan kemiskinan harta, kemiskinan azam akan membawa kebangkrutan dalam segi harta, azam dan kemauan yang kuat kelak akan membuat kita berilmu dan berkarya, tidak mungkin seseorang bisa keluar dari kejahiliahan dan memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah tanpa tekad kemauan dan kerja keras

siapakah yang pantas di bilang teroris? orang yang membela dirinya karna di serang atau orang yang menyerang tuk menghancurkan?

kader yang tulus dan bersemangat tinggi pasti memiliki pemikiran dan wawasan yang luas serta mulia, manusia yang memiliki akal pasti bisa mengerti tentang berharganya cincin berlian, tetapi anjing yang berada di pekat cincin berlian tidak akan pernah bisa mengapresiasikan cincin berlian, dia akan berlari mengejar tulang dan mencari tempat untuk memuaskan kerakusannya

Dakwah ini kan ibarat kita lagi buka lahan sawah. Kita cari benih yang baik.. kita cari lahan yang baik.. kemanapun kita cari. Nah, kalo dapet benih.. kita tabur deh tuh ke padang yang baik juga. Nah sekarang udah kita tanam, kita masukin aer, nah ketika aer masuk.. ada yang dateng,belut yang dateng. Soalnya kita mau sibuk sama sawah apa mau sibuk sama belut..?

Allah telah berfirman: “Sesungguhnya, Aku ciptakan langit dan bumi ini, wahai manusia, buat kamu untuk berfikir, untuk menelaah bagaimana kamu menjalani hidup ini”.

Ya ayuhal ikhwah, Antum perhatikan bagaimana Alloh telah menciptakan batu dan air yang mengalir di sungai ini. Antara batu dan air tidak ada pertikaian diantara mereka. Batu tidak pernah mengatakan, Hai air kenapa bunyimu terlalu keras Atau air mempersoalkan, Batu, kenapa kau ada disini. Tidak ada persengketaan diantara mereka; Mana hak saya? Mana kewajiban kamu? Tapi kenapa kita tidak mau mengambil ibroh dari batu dan air? Kenapa kita mulai bercerai-berai, memikirkan ini hakku? ini hak saya? Ini kewajibanku? Itu kewajibanmu? Malu kita semua pada batu dan air! Ini saatnya antum semua bersatu, bekerjasama dalam ukhuwah Islamiyah? Allahu Akbar!

Jangan sampai nanti orang-orang tarbiyah dibenci karena orientasi kekuasaan. Dia tidak boleh berbangga dengan bangunannya, lalu tertidur-tidur tidak pernah mengurus urusan hariannya. Tetap dia harus kembali pada akar masalahnya, akar tarbiyahnya, mahabbin, tempat kancah dia dibangun.

Nah, akhi. Tantangan dakwah seperti itu. Diuji dengan kesusahan? Dicoba dengan penderitaan? Insya Allah, kita kuat. Tapi jika diuji oleh Allah dengan kenikmatan, ini yang kita mesti hati-hati. Antum mesti sabar? ikhlas? Ingetin terus temen-temen antum, jangan seperti monyet?

Kalau uang udah habis, minta aja lagi sama Alloh. Kalau uang udah mau abis.. itu berarti rejeki udah mau dateng lagi. Kayak sumur aja, kalau sumur kering, berarti ujan udah mau dateng.

Setiap marhalah itu ada rijalnya, ada masalahnya. Jadi masing-masing kita ada cobaannya dari Alloh subhanahu wa taala, begitu juga dakwah kita. Obatnya adalah kesabaran, keikhlasan antum, pengorbanan temen-temen dan kita kembali ke asholah dakwah ini..

Seonggok kemanusiaan terkapar. Siapa yang mengaku bertanggung jawab? Bila semua pihak menghindar, biarlah saya yang menanggungnya, semua atau sebagiannya?

berapa banyak orang menguasai ilmu, serta di kenal sebagai ilmuwan, ulama atau da'i namun kehilangan potensi hati nurani. mereka yang mengejar dunia yang memiskinkan rakyat dan menguras semua kekayaan bangsa untuk kepentingan sendiri adalah anjing yang tercebur di telaga bening karena kebodohannya menerkam kehidupannya sendiri

kalau hanya berdakwah kita memang bisa, tapi apakah kita bisa cinta dengan dakwah?
cinta itu butuh pengorbanan, waktu, tenaga dan harta. Allah telah menggiring kita kepada keimanan dan dakwah saja sudah menjadi kebahagiaan yang besar, apa pantas kita berharap lebih dari itu? apalagi berupa jabatan, kesenangan atau kemewahan

jika kita belum lolos dari ujian dari Allah maka Allah akan menguji lagi dan menguji lagi bagaimana kita menyelesaikan persoalan ini?
sabar! mungkin sabar di atas kesabaran kita perlu tadhiyah butuh pengorbanan butuh keikhlasan

No comments:

Post a Comment